Mie
instan merupakan salah satu makanan yang seringkali dijadikan menu
makan, karena paling mudah ditemukan, praktis, disukai banyak orang, daya
simpannya yang lama juga membuat mie instan kerap menjadi pilihan untuk mereka
yang tinggal sendiri dan ingin yang praktis dalam memasak daripada membeli
sayur dan lauk pauk. Selain itu, mie instan juga memiliki rasa yang nikmat
dan gurih. Tidaklah heran jika banyak orang menyukai dan ketagihan untuk
mengonsumsinya. Ditambah dengan harga murah cocok untuk para mahasiswa yang
ngekos..
Namun, dibalik
itu semua mie instan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bumbu yang ada dalam
mie instan mengandung kadar garam dan pengawet, seperti monosodium glutamat
(MSG) yang tinggi, sehingga pada orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti
hipertensi, kegemukan dan diabetes tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.
Bagi penggemar
mie instan, lebih baik mengurangi untuk mengkonsumsinya. Tujuannya demi
kesehatan anda sendiri. Jika ingin menikmatinya harus di olah secara sehat.
Bagaimana cara mengkonsumsi mie instan dengan baik untuk meminimalisir dampak
buruk bagi tubuh.
Berikut
tips – tipsnya :
Jangan terlalu sering Sudah diketahui banyak orang bahwa mengkonsumsi mie instan tidak baik untuk kesehatan. Mie instan boleh-boleh saja dikonsumsi tapi jangan terlalu sering. Jangan biasakan diri untuk mengkonsumsi mie instan.
Mengkonsumsi
mie instan dengan memakai air rebusannya memang rasanya lebih enak. Namun, hal
ini jangan dibiasakan karena dalam jangka panjang, bahan kimia yang terkandung
di dalamnya sangat berbahaya. Alangkah baiknya, jika mengkonsumsinya menggunakan
air rebusan yang baru agar bisa mengurangi risiko terkena efek negatifnya.
Kandungan
bahan berbahaya dalam mie instan ini didapatkan dari proses pengolahan sampai
proses akhirnya. Proses penggorengan biasanya menggunakan minyak goreng, yang
membuat air rebusan menjadi keruh dan sedikit berminyak ketika direbus.
Banyak yang
mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang.
Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang.
Air
rebusan mie instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya
yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, Kandungan minyak, bahan
pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel meski kadarnya sudah
berkurang dan tidak akan hilang ketika air rebusan pertama dibuang.
Perlu diketahui,
penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen tentunya
harus mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM). Namun kandungan bahan kimia ini masih berpotensi untuk
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.
"Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan
pencernaan, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya.
Jangan memakannya dengan nasi
Kandungan
karbohidrat juga terdapat dalam mie instan. Untuk mengkonsumsinya, jangan lagi ditambahkan
nasi. Nasi juga memiliki karbohidrat sehingga jika dimakan secara bersamaan
akan berdampak buruk pada kesehatan. Selain menambahkan sayur-mayur, bisa juga
ditambahkan berbagai jenis makanan lain yang memiliki kandungan protein,
seperti telur.
Kalau
memungkinkan, ganti bumbu bawaan mie dengan bumbu dapur
Bumbu-bumbu mie instan juga mengandung banyak bahan pengawet yang berbahaya. Oleh sebab itu sebaiknya di usahakan ganti bumbu mie instan dengan bumbu dapur seperti garam, merica, bawang putih dan minyak sayur agar bahan pengawet yang masuk ke dalam tubuh dapat diminimalisir.
Bumbu-bumbu mie instan juga mengandung banyak bahan pengawet yang berbahaya. Oleh sebab itu sebaiknya di usahakan ganti bumbu mie instan dengan bumbu dapur seperti garam, merica, bawang putih dan minyak sayur agar bahan pengawet yang masuk ke dalam tubuh dapat diminimalisir.
Terapkan
Prinsip hidup sehat dalam hal makan
Jika ingin menambah gizi saat makan mie instan, bisa memasaknya dengan mencampurkan beberapa sayuran, telur, tahu, tempe, dan lainnya. Tapi jangan memasak campuran tersebut bersama dengan mie nya ya, itu sama saja akan menyebabkan bahan pengawet dalam mie akan tercampur ke dalam sayuran
Jika ingin menambah gizi saat makan mie instan, bisa memasaknya dengan mencampurkan beberapa sayuran, telur, tahu, tempe, dan lainnya. Tapi jangan memasak campuran tersebut bersama dengan mie nya ya, itu sama saja akan menyebabkan bahan pengawet dalam mie akan tercampur ke dalam sayuran
Dapat disimpulkan
Bagaimanapun
juga mie instan tidak bisa menggantikan makanan penuh. Mie instan tetap akan
dianggap sebagai makanan bantu sementara untuk menunda rasa lapar. Selain tidak
baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus, kandungan gizi di
dalam mie instan juga tidak memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan apabila terus-menerus mengkonsumsinya,
seperti obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh, dan lain
sebagainya.
Yang paling
dikhawatirkan adalah kandungan lemak tinggi yang terdapat pada mie, kemudian
garam sodium dalam jumlah tinggi yang terkandung dalam bumbunya. Sodium inilah
yang perlu dicermati, dan sebaiknya asupan sodium tak melebihi dari 300 mg per
sajian.
Tak ada
aturan pasti seberapa sering boleh makan mie instan. Tapi penting bagi setiap
orang untuk menjalankan pola makan dengan gizi seimbang dan kebiasaan
makan yang baik juga memerhatikan unsur kesehatan.
Sekali
lagi, boleh-boleh saja menikmati mie instan, tetapi sebaiknya jangan terlalu
sering. Jangan menjadikan sebagai makanan utama, melainkan sebagai jajanan
selingan saja. Tetaplah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk
sarapan, makan siang, dan makan malam.
No comments:
Post a Comment