Tuesday, 1 September 2015

Mie instan



Mie instan merupakan salah satu makanan yang seringkali dijadikan menu makan, karena paling mudah ditemukan, praktis, disukai banyak orang, daya simpannya yang lama juga membuat mie instan kerap menjadi pilihan untuk mereka yang tinggal sendiri dan ingin yang praktis dalam memasak daripada membeli sayur dan lauk pauk. Selain itu, mie instan juga memiliki rasa yang nikmat dan gurih. Tidaklah heran jika banyak orang menyukai dan ketagihan untuk mengonsumsinya. Ditambah dengan harga murah cocok untuk para mahasiswa yang ngekos..

Namun, dibalik itu semua mie instan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bumbu yang ada dalam mie instan mengandung kadar garam dan pengawet, seperti monosodium glutamat (MSG) yang tinggi, sehingga pada orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti hipertensi, kegemukan dan diabetes tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.

Bagi penggemar mie instan, lebih baik mengurangi untuk mengkonsumsinya. Tujuannya demi kesehatan anda sendiri. Jika ingin menikmatinya harus di olah secara sehat. Bagaimana cara mengkonsumsi mie instan dengan baik untuk meminimalisir dampak buruk bagi tubuh.

Berikut tips – tipsnya :



Jangan terlalu sering  Sudah diketahui banyak orang bahwa mengkonsumsi mie instan tidak baik untuk kesehatan. Mie instan boleh-boleh saja dikonsumsi tapi jangan terlalu sering. Jangan biasakan diri untuk mengkonsumsi mie instan.

Jangan mengkonsumsi air rebusannya.
Mengkonsumsi mie instan dengan memakai air rebusannya memang rasanya lebih enak. Namun, hal ini jangan dibiasakan karena dalam jangka panjang, bahan kimia yang terkandung di dalamnya sangat berbahaya. Alangkah baiknya, jika mengkonsumsinya menggunakan air rebusan yang baru agar bisa mengurangi risiko terkena efek negatifnya. 

Kandungan bahan berbahaya dalam mie instan ini didapatkan dari proses pengolahan sampai proses akhirnya. Proses penggorengan biasanya menggunakan minyak goreng, yang membuat air rebusan menjadi keruh dan sedikit berminyak ketika direbus.

Banyak yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang.

Air rebusan mie instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel meski kadarnya sudah berkurang dan tidak akan hilang ketika air rebusan pertama dibuang.

Perlu diketahui, penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen tentunya harus mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun kandungan bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. "Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaan, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya.

Jangan memakannya dengan nasi

Kandungan karbohidrat juga terdapat dalam mie instan. Untuk mengkonsumsinya, jangan lagi ditambahkan nasi. Nasi juga memiliki karbohidrat sehingga jika dimakan secara bersamaan akan berdampak buruk pada kesehatan. Selain menambahkan sayur-mayur, bisa juga ditambahkan berbagai jenis makanan lain yang memiliki kandungan protein, seperti telur.


Kalau memungkinkan, ganti bumbu bawaan mie dengan bumbu dapur
Bumbu-bumbu mie instan juga mengandung banyak bahan pengawet yang berbahaya. Oleh sebab itu sebaiknya di usahakan ganti bumbu mie instan dengan bumbu dapur seperti garam, merica, bawang putih dan minyak sayur agar bahan pengawet yang masuk ke dalam tubuh dapat diminimalisir.


Terapkan Prinsip hidup sehat dalam hal makan
Jika ingin menambah gizi saat makan mie instan, bisa memasaknya dengan mencampurkan beberapa sayuran, telur, tahu, tempe, dan lainnya. Tapi jangan memasak campuran tersebut bersama dengan mie nya ya, itu sama saja akan menyebabkan bahan pengawet dalam mie akan tercampur ke dalam sayuran


Dapat disimpulkan

Bagaimanapun juga mie instan tidak bisa menggantikan makanan penuh. Mie instan tetap akan dianggap sebagai makanan bantu sementara untuk menunda rasa lapar. Selain tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus, kandungan gizi di dalam mie instan juga tidak memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan apabila terus-menerus mengkonsumsinya, seperti obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh, dan lain sebagainya.

Yang paling dikhawatirkan adalah kandungan lemak tinggi yang terdapat pada mie, kemudian garam sodium dalam jumlah tinggi yang terkandung dalam bumbunya. Sodium inilah yang perlu dicermati, dan sebaiknya asupan sodium tak melebihi dari 300 mg per sajian.

Tak ada aturan pasti seberapa sering boleh makan mie instan. Tapi penting bagi setiap orang untuk menjalankan pola makan dengan gizi seimbang dan kebiasaan makan yang baik juga memerhatikan unsur kesehatan.

Sekali lagi, boleh-boleh saja menikmati mie instan, tetapi sebaiknya jangan terlalu sering. Jangan menjadikan sebagai makanan utama, melainkan sebagai jajanan selingan saja. Tetaplah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

No comments:

Post a Comment